Panduan Praktis Menanam Porang untuk Pertumbuhan Cepat dan Hasil Panen Maksimal di dalam bidang pertanian, Anda pasti membutuhkan panduan yang jelas dan disesuaikan dari para ahli. Budidaya porang saat ini menjadi perbincangan hangat karena menjanjikan nilai ekonomi yang menggiurkan. Tanaman porang menarik perhatian karena umbinya mengandung zat Glucomanan yang memiliki banyak manfaat di industri makanan dan kesehatan. Dengan memulai budidaya porang, Anda dapat memanfaatkan potensi ini untuk meraih hasil panen yang menguntungkan, bahkan mencapai angka luar biasa hingga lebih dari 176 juta sekali panen. Tidaklah mengherankan jika komoditas porang menjadi incaran banyak orang saat ini.
Dalam dunia budidaya porang, keberhasilan panen yang mengesankan menanti para petani yang berani memulai. Jika Anda tertarik untuk memasuki industri ini, bersiaplah untuk menikmati hasil panen yang melimpah serta mengoptimalkan potensi ekonomi yang ditawarkan. Maka dari itu Sampurasun.Com telah berbagi tentang bagaimana menanam porang agar hasil panennya maksimal. Dengan panduan yang tepat, Anda dapat mempelajari cara memanfaatkan Glucomanan yang melimpah dalam porang, memberikan manfaat yang tak ternilai bagi kesehatan dan kehidupan sehari-hari. Jadi, jangan ragu untuk memulai budidaya porang dan temukan keuntungan besar yang menanti di balik usaha yang Anda lakukan.

Peluang Bisnis Tanaman Porang
Tanaman porang yang hidup di lahan bebas atau hutan kini menjadi primadona dengan nilai ekspor yang menggiurkan. Menurut Kementerian Pertanian, potensi pengembangan porang sangat besar di Indonesia, terutama untuk tujuan ekspor. Hal ini memberikan peluang bisnis yang menjanjikan dalam Budidaya Porang, terutama bagi para pemula yang ingin mengembangkan usaha agribisnis. Salah satu keunggulan porang adalah toleransinya terhadap naungan, berkisar antara 40% hingga 60%. Nilai jual porang meningkat berkat banyaknya manfaat yang dimilikinya. Petani yang telah lama membudidayakan porang tidak hanya menjual umbinya dalam bentuk utuh. Porang dapat dijual dalam bentuk chip atau umbi yang dihitung per kilogram.
Jika dijual dalam bentuk chip, porang biasanya dikeringkan atau dijemur terlebih dahulu. Sedangkan dalam bentuk umbi, porang dijual setelah panen dalam kondisi basah. Kedua bentuk ini memiliki perbedaan harga. Data menunjukkan bahwa harga ekspor porang dalam bentuk kering lebih tinggi. Namun, ada juga industri yang menerima porang dalam bentuk umbi atau kondisi basah. Anda dapat menyesuaikan strategi pemasaran porang sesuai dengan variasi harga jual yang berbeda. Untuk lebih memahami tanaman porang secara mendalam, sebelum mulai membudidayakan porang, penting untuk mengetahui informasi berikut:
Apa Itu Tanaman Porang?
Porang (Amorphopallus muelleri) adalah tanaman herbal yang dapat tumbuh hingga ketinggian sekitar 1,5 meter. Tanaman ini menghasilkan umbi dan banyak ditemukan di hutan tropis. Secara fisik, porang memiliki tangkai tunggal atau batang dengan pola warna hijau-putih yang khas. Porang hanya dapat tumbuh di bawah naungan pepohonan penyangga seperti pohon jati.
Selain itu, porang juga digunakan untuk pembuatan lem dan jelly yang diekspor ke Jepang dalam beberapa tahun terakhir. Selain dimanfaatkan oleh berbagai industri, porang memiliki perbedaan dengan umbi suweg. Meskipun memiliki persamaan, porang memiliki manfaat dan tujuan pengolahan yang lebih luas di sektor industri. Penanaman porang yang tepat dan cocok bagi para pemula dapat dilakukan tidak hanya di lahan terbuka, tetapi juga di lahan bekas sawah, seperti yang dilakukan oleh petani porang sukses, Pak Paidi di Madiun.
Syarat Tumbuh Budidaya Porang

Memaksimalkan Hasil dengan Mengikuti Persyaratan Berikut Agar budidaya tanaman porang menghasilkan hasil maksimal, perhatikan persyaratan tumbuh berikut ini:
Jenis Tanah dan pH Tanah
Porang dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, tetapi untuk hasil yang baik, persiapkan tanah yang gembur, subur, dan tidak tergenang air. Pastikan pH tanah berada dalam kisaran 6-7. Menurut litbang.pertanian.go.id, porang umumnya membutuhkan tanah dengan tekstur ringan hingga sedang, gembur, subur, dan kandungan organik yang cukup tinggi.
Kondisi Lingkungan
Untuk pertumbuhannya yang optimal, porang membutuhkan naungan yang cukup. Sebuah tingkat kerapatan naungan minimal sebesar 40% diperlukan agar tanaman porang dapat tumbuh dengan baik. Untuk menciptakan kondisi naungan yang sesuai, pepohonan seperti jati, mahoni, dan sono dapat menjadi pilihan yang tepat. Ketiga jenis pepohonan ini dapat memberikan naungan yang cukup bagi porang, menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut.
Naungan merupakan faktor penting dalam budidaya porang untuk memastikan bahwa tanaman tumbuh dengan kondisi yang sesuai. Kerapatan naungan minimal sebesar 40% menjadi acuan untuk memenuhi kebutuhan porang dalam mendapatkan cahaya yang cukup tetapi tidak terlalu terpapar sinar matahari secara langsung beda halnya dengan Budidaya Kentang. Pilihan yang tepat untuk naungan porang adalah menggunakan pepohonan seperti jati, mahoni, dan sono. Pepohonan ini mampu memberikan naungan yang optimal, menciptakan lingkungan yang ideal bagi porang untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Dengan memperhatikan kebutuhan naungan, petani porang dapat memastikan bahwa tanaman mereka mendapatkan lingkungan yang cocok untuk menghasilkan hasil panen yang maksimal.
Iklim dan Suhu
Porang memiliki toleransi yang tinggi terhadap naungan atau tempat teduh. Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian 0-700 mdpl, namun ketinggian terbaik untuk budidaya porang adalah antara 100-600 mdpl. Dengan memenuhi persyaratan tumbuh porang, termasuk lahan yang subur, gembur, dan kaya akan kandungan organik, Anda dapat memastikan pertumbuhan optimal tanaman porang.
Cara Budidaya Porang untuk Panen Cepat
Berikut adalah langkah-langkah teknis dalam budidaya porang agar cepat panen:
Pengolahan Lahan Budidaya Porang
Penting bagi para petani porang untuk memiliki lahan budidaya yang subur guna meningkatkan produktivitas tanaman mereka. Lahan yang subur memiliki ketersediaan nutrisi yang memadai dan kondisi tanah yang optimal untuk pertumbuhan porang. Dengan lahan yang subur, tanaman porang dapat mengakses nutrisi dengan baik dan tumbuh secara sehat, menghasilkan hasil panen yang melimpah. Oleh karena itu, upaya untuk menjaga dan meningkatkan kesuburan lahan menjadi langkah yang sangat penting dalam budidaya porang.
Kunci keberhasilan dalam budidaya porang adalah memiliki lahan yang subur. Lahan yang subur menyediakan nutrisi yang cukup bagi tanaman porang sehingga dapat tumbuh dengan baik. Selain itu, lahan yang subur juga memiliki kondisi tanah yang optimal, seperti kelembapan yang sesuai dan drainase yang baik, untuk mendukung pertumbuhan porang. Dengan adanya lahan budidaya yang subur, petani porang dapat memastikan bahwa tanaman mereka mampu menyerap nutrisi dengan baik, tumbuh secara optimal, dan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Oleh karena itu, menjaga kesuburan lahan melalui praktik-praktik pertanian yang tepat sangat penting bagi kesuksesan budidaya porang. Untuk itu, perhatikan langkah-langkah berikut untuk mempersiapkan lahan yang baik:
- Bersihkan lahan dari gulma dan sisa tanaman.
- Bagi setiap 4 hektar menjadi 1 blok, dan buat jalan pemeriksaan selebar 2 meter sebagai batas blok.
- Pasang ajir dengan jarak 1 meter x 1 meter untuk umbi dan katak.
- Buat jalur dengan cangkul selebar 0,5 meter untuk bibit yang menggunakan katak, tanam bibit pada jalur yang telah dicangkul.
- Buat lubang tanam dengan ukuran sekitar 20x20x20 cm untuk bibit yang menggunakan umbi.
- Untuk pemupukan dasar, gunakan dengan dosis 150 kg/ha (5 gram per lubang tanam) dan kombinasikan dengan dosis 5 kg/ha (1 gelas air mineral/tangki), semprotkan merata ke lubang tanam.
- Pemupukan dasar dengan memiliki manfaat kompleks untuk meningkatkan kualitas lahan tanam, membantu pertumbuhan bakteri alami yang bermanfaat bagi tanaman, serta mempercepat penguraian bahan organik dalam tanah dan meningkatkan kualitas tanah.
Pemilihan Bibit Porang
- Pemilihan bibit porang merupakan hal krusial dalam budidaya. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Bibit porang dari bintil atau katak umumnya memiliki bentuk kecil dan lonjong.
- Bubil pada pangkal daun memiliki ukuran lebih besar dan bentuk bulat.
- Bibit porang juga dapat berasal dari biji, dengan setiap tongkol buah mengandung hingga 300 biji.
- Anda juga dapat menggunakan umbi porang sebagai bibit, pilih umbi berukuran sedang untuk pertumbuhan yang lebih cepat.
- Perkembangbiakan porang dapat dilakukan secara vegetatif maupun generatif, melalui katak atau biji.
Cara Menanam Bibit Porang
- Masukkan satu per satu bibit porang ke dalam lubang tanam, dengan bagian tunas menghadap ke atas.
- Isi setiap lubang tanam dengan satu bibit porang, dengan jarak tanam ideal sekitar 1 meter x 1 meter.
- Tutup lubang tanam dengan tanah setebal 3 cm.
Cara Merawat Tanaman Porang
- Penyiangan: Lakukan penyiangan gulma secara intensif untuk memastikan pertumbuhan dan produksi yang maksimal. Bersihkan gulma yang dapat bersaing dengan tanaman porang dalam hal air dan nutrisi. Penyiangan pertama dapat dilakukan sebulan setelah penanaman umbi porang, dan penyiangan berikutnya dilakukan saat ada pertumbuhan gulma baru.
- Pengendalian Hama dan Penyakit: Beberapa hama yang dapat menyerang tanaman porang antara lain belalang, ulat makasar orketti, ulat umbi araechenes, dan nematoda. Sedangkan penyakit umum porang meliputi busuk batang semu, layu daun akibat jamur Sclerotium sp, Rhyzoctonia sp, dan Cercospora sp. Lakukan pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan pestisida yang sesuai.
Cara Pemupukan Tanaman Porang
Dalam budidaya porang, pemupukan memainkan peran penting untuk mencapai hasil panen yang optimal. Salah satu metode pemupukan terbaik yang dapat diterapkan adalah menggunakan pupuk organik. Pemupukan dengan pupuk organik tidak hanya memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman porang, tetapi juga memiliki manfaat jangka panjang bagi kesuburan tanah dan lingkungan. Dengan menggunakan pupuk organik, petani porang dapat meningkatkan hasil panen mereka secara signifikan dan menciptakan keberlanjutan dalam budidaya porang.
Penerapan pemupukan yang tepat sangat penting dalam budidaya porang untuk mencapai hasil panen yang maksimal. Salah satu pilihan yang dianjurkan adalah penggunaan pupuk organik. Pupuk organik memiliki banyak keunggulan, termasuk kemampuannya untuk memberikan nutrisi yang lengkap bagi tanaman porang. Selain meningkatkan hasil panen, pupuk organik juga memberikan manfaat jangka panjang dengan memperbaiki kualitas dan kesuburan tanah. Dengan mengadopsi pemupukan organik, petani porang dapat mencapai produktivitas yang optimal dan sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan pertanian. Gunakan perpaduan pupuk organik berikut untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas tanaman porang:
- Pemupukan Masa Perawatan: Taburkan secara merata 5 gram Pupuk Organik ke dalam lubang tanam 14 hari sebelum penanaman. Campurkan 1 gelas air mineral ke dalam tangki semprot berisi air penuh, lalu semprotkan ke seluruh permukaan lubang tanam. Pada hari penanaman, lakukan pemupukan dengan menggunakan Pupuk Organik Cair Spesialis Tanaman Pangan.
- Pemupukan Porang pada Usia 1-18 Bulan: Larutkan 500 ml Pupuk Organik Cair Spesialis Tanaman Pangan ke dalam tangki semprot berisi air penuh. Aduk hingga homogen, lalu semprotkan ke seluruh bagian tanaman. Ulangi pemupukan setiap 2 bulan sekali.
Masa Panen Porang

Budidaya porang membutuhkan kesabaran karena tanaman ini dapat dipanen setelah mencapai usia 2 tahun. Saat waktu panen tiba, petani dapat mengumpulkan umbi porang yang telah matang dengan ukuran besar, memiliki berat lebih dari 1 kg per umbi. Sementara itu, umbi yang masih kecil akan dibiarkan untuk dipanen pada tahun berikutnya, memberikan kesempatan bagi tanaman untuk terus tumbuh dan berkembang. Setelah proses panen, langkah selanjutnya adalah membersihkan umbi dari tanah dan akar yang menempel. Penting untuk memotong umbi dengan cermat karena teknik pemotongan ini akan berdampak pada kualitas porang yang akan dihasilkan. Umbi yang telah dipotong kemudian akan dijemur untuk menjaga kandungan nutrisi dan kualitasnya.
Dalam budidaya porang, penting bagi para petani untuk mengetahui waktu panen yang tepat serta melakukan proses pemotongan dan pengeringan yang benar. Dengan kesabaran dan penanganan yang baik, umbi porang yang matang dapat dikumpulkan setelah 2 tahun penanaman. Umbi dengan ukuran besar, berat lebih dari 1 kg per umbi, dapat dipanen untuk segera dimanfaatkan. Namun, umbi yang masih kecil harus dibiarkan untuk dipanen pada tahun berikutnya agar tanaman memiliki kesempatan untuk terus berkembang. Setelah panen, tahap penting selanjutnya adalah membersihkan umbi dari tanah dan akar yang masih menempel. Proses pemotongan umbi harus dilakukan dengan hati-hati karena hal ini akan berpengaruh pada kualitas porang yang dihasilkan. Setelah dipotong, umbi porang perlu dijemur dengan baik untuk menjaga kandungan nutrisinya dan memastikan kualitasnya tetap terjaga.
Kesimpulan
Dalam panduan budidaya porang ini, disampaikan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai hasil maksimal dan pertumbuhan optimal tanaman porang. Pertama, pembibitan porang dapat dilakukan dengan menggunakan umbi berukuran kecil yang diperoleh dari tanaman yang terlalu rapat, sementara umbi berukuran besar dapat dipecah-pecah sesuai kebutuhan sebelum ditanam. Setelah itu, bibit porang ditanam dengan menempatkan satu bibit per lubang tanam, dengan jarak tanam yang ideal. Perawatan tanaman porang meliputi penyiangan yang intensif untuk memastikan pertumbuhan yang optimal, pengendalian hama dan penyakit menggunakan pestisida yang sesuai, serta pemupukan dengan pupuk organik untuk meningkatkan hasil panen sama seperti Budidaya Ubi Jalar pada umumnya memerlukan perawatan yang cukup. Tanaman porang dapat dipanen setelah dua tahun dan umbi yang siap panen adalah yang berukuran besar dengan berat lebih dari 1 kg per umbi. Setelah panen, umbi perlu dibersihkan dari tanah dan akar, serta dipotong dengan benar untuk menjaga kualitas porang yang dihasilkan.
Dengan mengikuti panduan ini, para petani porang dapat mengoptimalkan budidaya tanaman mereka dan mencapai hasil panen yang memuaskan. Langkah-langkah yang dijelaskan meliputi pemilihan bibit yang tepat, teknik penanaman yang benar, perawatan yang intensif, dan metode pemupukan yang optimal. Dengan mengendalikan hama dan penyakit serta menjaga kebersihan umbi selama proses panen, petani dapat memastikan kualitas porang yang dihasilkan. Budidaya porang yang baik dan terstruktur akan memungkinkan petani untuk mendapatkan manfaat maksimal dari tanaman ini, baik dari segi hasil panen maupun pertumbuhan tanaman yang sehat